Pelaksanaan Penilaian Tengah Semester (PTS) tidak menghalangi keluarga besar Madrasah Aliyah Negeri Kota Mojokerto untuk memperingati Hari Kartini. Senin, 22 April, di lapangan madrasah, apel pagi dilaksanakan dengan cukup semarak. Siswa dan guru menggunakan pakaian adat dari berbagai daerah di Indonesia. Dengan menggunakan pakaian tersebut, diharapkan para siswa paham dan sadar akan kultur dan jati dirinya.
Sebagai pelajar, mengisi peringatan Hari Kartini yang paling utama adalah dengan belajar. Sejalan dengan apa yang disampaikan Sayyidah Ahmada, Wakil Kepala Hubungan Masyarakat, dalam amanat apel bahwa dalam peringatan Hari Kartini ini menjadi momentum untuk menambah semangat dalam menggapai cita-cita. Seperti yang telah dilakukan oleh Kartini dengan mengangkat hak-hak kesetaraan perempuan, siswa MAN Kota diharapkan dapat melanjutkan perjuangan Kartini dengan cara belajar dengan tekun, berkehidupan sosial yang baik, dan beribadah dengan maksimal. “Sebagai siswa madrasah yang tugasnya adalah belajar jangan lupa menerapkan 3B; belajar dengan kontinu, berdoa, dan berserah atasa segala yang sudah diusahakan,” tambahnya.
Peringatan Hari Kartini di era modern diharapkan bukan hanya sebatas perayaan dengan menggunakan pakaian adat tanpa memahami esensi yang ada. Perjuangan Kartini untuk menyetarakan hak perempuan pada zaman dahulu melalui proses panjang dan berliku. Perempuan diharapkan sadar akan potensi dirinya, dapat mengembangkan kompetensi dengan baik tanpa meninggalkan kodratnya. (hum)