Ditengah Pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19), Kemenag Kota Mojokerto Melantik dan Mengambil Sumpah PNS

 Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Mojokerto Drs. Moh. Zaeni, S.H., M.Ag. melantik dan mengambil sumpah 4 Pegawai Negeri Sipil (PNS) dari Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di lingkungan Kementerian Agama Kota Mojokerto, Senin (20/07/2020) di Ruang Pertemuan Kantor Kemenag Kota Mojokerto.

Prosesi pelantikan dan Pengambilan sumpah PNS di Kemenag Kota Mojokerto

Prosesi pelantikan dan Pengambilan sumpah PNS di Kemenag Kota Mojokerto

Acara Pelantikan dan Pengambilan Sumpah PNS yang digelar pada masa pandemik Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) tersebut disaksikan dan dihadiri oleh  seluruh pejabat Kementerian Agama Kota Mojokerto dan serta jajaran MAN Kota Mojokerto. Acara pelantikan dilaksanakan secara sederhana dan berlangsung khidmat dengan tetap mengacu kepada protap kegiatan pelantikan dalam pencegahan penularan Covid-19 yaitu dengan menjaga jarak dari setiap peserta minimal sejauh 1 (satu) meter (physical distancing), tidak melibatkan banyak orang atau membatasi orang-orang yang berkumpul dalam ruangan (social distancing), menggunakan masker, mencuci tangan dengan sabun atau hand sanitizer.

Adapun para petugas yang terlibat dalam acara ini yakni Manofi Indah Purwanti, S.H. bertindak sebagai pembaca SK Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil dari analisis kepegawaian. Bertindak sebagai saksi pertama Bisri Mustofa, S.Ag.,M.M. dari Kasi Pendma dan bertindak sebagai saksi kedua Drs. Bagus Setiaji, M.Pd. merupakan Kepala Madrasah Aliyah Negeri Kota Mojokerto. Sedangkan rohaniawan dalam pelantikan ini adalah Hilmi Faqih, S.Ag. dari Kepala KUA Magersari.

Adapun Pegawai Negeri Sipil yang dilantik dan diambil sumpahnya yaitu Af’idah Rizki Rahmawati, S.Pd.,  Yuaida Dwi Fatmawati, S.Pd., Dita Permatasari, S.Pd., dan M. Irfan Zainuri, S.H.

Kakankemenag Kota Mojokerto Drs. Moh. Zaeni,S.H., M.Ag. mengawali sambutannya dengan mengucapkan selamat kepada 4 (empat) orang Pegawai Negeri Sipil dan menyampaikan hadis yang berisi tidak bersyukur kepada Allah, orang yang tidak berterimakasih kepada orang (lain). Lebih lanjut, senantiasa menekuni pekerjaan dengan sebaik-baiknya serta patuh kepada pimpinan agar kelak mencapai keberhasilan dalam pekerjaan.

“Sudah selayaknya kita harus bersyukur, baik kepada Allah maupun kepada sesama manusia yang telah mendukung dan mendoakan sampai, kepada Allah dengan mengucap hamdalah dan meningkatkan kualitas kinerja, dengan sesama manusia bisa berterima kasih dan bersedekah sebagi wujud syukur” harapan beliau.