Madrasah sebagai salah satu poros dalam mencerdaskan anak bangsa dengan berlandaskan iman dan takwa juga terus melakukan inovasi. Begitu juga yang dilakukan oleh Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Kota Mojokerto pada Rabu (7/02/2024) dengan melaksanakan Sosialisasi Sekolah Siaga Kependudukan (SSK) dan Bimbingan Teknis (Bimtek) Penyusunan Modul Ajar yang Terintegrasi dengan SSK. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh tenaga kependidikan dan kepegawaian demi mewujudkan madrasah yang sistem pembelajarannya terintegrasi dengan SSK.
SSK merupakan sekolah atau madrasah yang mengintegrasikan pendidikan kependudukan dan keluarga berencana ke dalam beberapa mata pelajaran (mapel) sebagai pengayaan materi pembelajaran. Setiap mapel terdapat pojok kependudukan sebagai salah satu sumber belajar peserta didik. Hal tersebut bertujuan sebagai upaya pembentukan generasi berencana agar guru dan peserta didik dapat memahami isu kependudukan. Lebih dari itu, guru mampu mengintegrasikan isu kependudukan ke dalam pembelajaran
Latar belakang pembentukan SSK merupakan salah satu upaya dalam menyikapi bonus demografi yang ada Indonesia pada era mendatang. Pada masa ini, generasi yang berkualitas harus disiapkan dengan baik agar tenaga kerja yang melimpah pada saat ini mampu membawa hal yang positif, bukan malah menjadi bencana. Di sinilah perlunya upaya menghadapi datangnya era bonus demografi secara bijak dengan pendidikan kependudukan pada generasi muda, utamanya siswa di sekolah, agar mereka menyadari persoalan yang akan dihadapi di era mendatang terkait melimpahnya tenaga kerja.
Pendidik selaku motor penggerak di dalam ruang diskusi kelas dapat mengimplementasikan masalah terkait kependudukan dalam setiap mapel yang diampu. Hal tersebut dapat ditemukan pada tabel, grafik, piramida penduduk, poster, buku-buku, pamflet, brosur-brosur,
film-film kependudukan, dan lain-lain sehingga siswa dapat memperoleh informasi mengenai
berbagai masalah kependudukan pada proses belajar mengajar. Abd. Salam sebagai Kepala MAN Kota Mojokerto juga menyatakan bahwa dengan terintegrasinya modul pembelajaran yang disusun oleh pendidik dengan SSK mendorong siswa untuk tumbuh dan berkembang menjadi generasi penerus bangsa yang berkualitas dan siap menghadapi bonus demografi. Generasi yang memiliki pengetahuan, pemahaman dan kesadaran serta sikap dan perilaku berwawasan kependudukan. ( Hum )