MOJOKERTO – Acara rutin pawai Ta’aruf yang diselenggarakan MAN 1 Kota Mojokerto menjadikan ajang bagi siswa dan para guru untuk menunjukkan rasa kekeluargaan mereka kepada masyarakat setempat yang mendiami Dusun Prajurit Kulon.  Acara yang diselenggarakan pada Sabtu (15/10/2016) menempuh jarak 2,5 km melalui jalur jalan raya menuju Jl. Riyanto.

Start dimulai dari lapangan MAN 1 Kota Mojokerto, ratusan peserta dari 24 kelas tampak sangat antusias. Beragam tema mereka tampilkan, berlomba menciptakan kekompakan dari masing masing kelas. Panas pagi hari menambah semangat siswa untuk melestarikan budaya MAN 1 Kota Mojokerto yang jarang dijumpai pada sekolah lain.

Adapun tema yang disampaikan yakni pakaian adat, siksa kubur, wali songo, pernikahan, hingga banjir membuat acara pawai menjadi semakin semarak. Sebenarnya tujuan awal diadakannya pawai ta’aruf adalah untuk menyambut datangnya 1 Muharram, yang mana dikenal sebagai tahun barunya umat Islam.Pada tahun 1438 H ini, keluarga besar MAN 1 Kota Mojokerto berharap bahwa nantinya nama MAN 1 Kota Mojokerto dapat melambung tinggi dan menjadi sekolah yang lebih untuk tahun kedepannya.

Rombongan pawai mengakhiri perjalanan hingga finish di gerbang MAN 1 Kota Mojokerto. Di lokasi finish, disambut oleh bapak dan ibu guru yang telah siap menjadi juri untuk lomba berikutnya. Sambutan bersahabat melantun hangat dari MC untuk membuka acara selanjutnya yakni lomba paduan suara. Tidak sembarang lagu yang akan diperlombakan, ketua panitia memilih salah satu lagu yang akan mengangkat nama Madrasah di Nusantara tercinta, lagu ini berjudul ‘Mars Madrasah’. “Dengan diadakan lomba padus ini diharapkan siswa dapat semakin mencintai madrasah dan mengetahui seluk beluk tentang madrasah.” Kata panitia perlombaan

Kekompakan dan ketegasan dalam bernyanyi menjadi poin utama dalam penilaian. Suara lantang meluncur indah dari bibir para siswa, mempertaruhkan nama baik kelas masing masing. Walaupun hanya bernyanyi dalam satu lagu yang sama namun mereka mampu menampilkan performa yang berbeda beda. Banyak hal menarik yang terjadi pada saat lomba.

Ada hal unik dari salah satu grup padus, yang mana biasanya dirigen adalah perempuan namun grup satu ini dirijen nya laki laki, dengan semangat api yang membara ia mengarahkan regu yang ia pimpin dengan menggerakkan kedua tangan selayaknya derijen handal.

Acara berlangsung dengan semaraknya, mengantarkan tepuk tangan riuh para penonton yang telah hanyut dalam suara merdu dari tiap kelas yang telah tampil. Terik matahari telah tergelincir dari ubun ubun kepala mengantarkan seluruh kegiatan pada penghujung acara, ditutup dengan performa dari kelas X IPS 4, menjadikan akhir segala kegiatan yang telah dilaksanakan.

Semoga semua siswa MAN 1 Kota Mojokerto dapat menjadi pribadi yang lebih baik di tahun baru ini dan menjadi pribadi yang lebih bermanfaat.